Suasana haru di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Sabtu, 11 April 2020 saat Satu-satunya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang di rawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso dinyatakan sembuh. Bupati Wonogiri yang akrab disapa mas jekek dalam pertemuan bersama pasien memanjatkan syukur kepada Allah Tuhan yang maha kuasa bahwasannya beliau mas P, pasien terkonfirm Covid 19 hari ini dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes PCR dengan hasil negatif Covid-19.
setelah dilakukan perawatan sejak tanggal 16 Maret 2020 di ruang isolasi RSUD Wonogiri, hari ini hasil tes dinyatakan negatif covid-19, pasien dinyatakan sembuh dan sehat, namun sesampai dirumah dianjurkan pasien untuk isolasi mandiri dahulu selama 14 hari kedepan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dan pasien menyatakan terima kasih dan akan mematuhi anjuran tersebut
Bupati Wonogiri mengucapkan salam hormat dan terima kasih kepada jajaran medis yang merawat beliau, saat ini hadir dr. Eny Sudaryati, Sp.P dan dr. Daryanto, SP.D serta Kepala Ruang Isolasi Bp. Danar, S.Kep, serta Ibu Direktur. Atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengucapkan terima kasih atas kerja keras, kerja ikhlas untuk kesembuhan pasien, dalam suasana keterbatasan APD tetap berjuang dengan ikhlas, sampaikan salam hormat dan terima kasih kami kepada teman-teman Medis dan Para Medis yang lain.
ucapan terima kasih juga disampaikan Pasien P, kepada mas jekek, kepada jajaran medis dokter, perawatn, ibu direktur atas perhatiannya dan telah sabar merawatnya sehingga hari ini bisa sembuh. pada kesempatan itu Bupati Wonogiri memberikan santunan dana kepada pasien P, serta ada santunan dari gugus tugas untuk pasien P, yang diserahkan langsung oleh Bp. Drs. Bambang Haryanto. untuk diketahui seluruh biaya perawatan gratis selama di rawat di RSUD Wonogiri.
Hadir dalam kesempatan itu Kapolres Wonogiri, Dandim 0728, Pj Sekda, Kepala BPBD dan Kepala Dinas Kesehatan serta Direktur RSUD dr. Soediran Mangung sumarso dan rekan-rekan media. Pemerintah hadir bersama atas kewenangan yang dimiliki untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, intinya kita bekerja bersama kita tidak bisa mengatasi masalah sendiri, kita lakukan kolaborasi semua unsur.
lebih jauh Mas jekek menyampaikan bahwa tidak akan menolak pemudik, bukan tidak sepakat dengan pemerintah pusat atau bukan tidak patuh dengan kebijakan pemerintah provinsi, namun Kabupaten Wonogiri memiliki strategi sendiri berdasarkan sosio budaya yang dimiliki. budaya mudik adalah kultur masyarakat wonogiri jadi tidak mungkin kita cegah, yang akan kita lakukan adalah :
- screening kesehatan di pintu masuk pertama pemudik yaitu di terminal Giri Adi Pura, pemudik dipersilakan turun satu-persatu dan di tes kesehatan nya oleh pertugas dan akan mendapatkan edukasi tentang Covid19.
- Melakukan penguatan kesiapan tenaga medis di Fasilitas kesehatan pemerintah kabupaten wonogiri baik itu puskesmas, maupun RSUD
- sosialisasi/woro-woro sampai tingkat terbawah, gugus tugas akan melakukan itu melalui mobil penyuluhan keliling dibantu Polsek Koramil dan unsur lain sampai tingkat paling bawah.
- Basis kultural kita RT, RW, Tokoh Masyarakat, tokoh pemuda diberdayakan, ketika solidaritas terbangun, maka begitu ada warga pemudik unsur tersebut akan mendata dan mengedukasi
- gugus tugas melakukan evaluasi penanganan Covid-19, baik ketersediaan APD, kesiapan tenaga kesehatan
semua dijalankan tujuan utamanya adalah kita bisa menekan PDP negatif , ODP melewati masa inkubasi akhirnya wonogiri terbebas dari Covid-19, terang Bupati Wonogiri.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah menganggarkan 110 milyar yang dipastikan untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi selama pandemi Covid-19 ini.
sekali lagi hari ini kami bangga dan kami terharu, pasien terkonfirmasi covid-19 dinyatakan sembuh, ini seharusnya menjadikan edukasi kepada masyarakat kita bahwa Covid-19 bisa sembuh asalkan memiliki semangat untuk pengobatannya, ujar mas jekek.
(humas rssms)