Pandemi COVID-19 telah merebak di 215 negara dengan jumlah kasus konfirmasi mencapai lebih dari 35 juta kasus dan jumlah kasus meninggal lebih dari 1 juta kasus. Dilihat dari situasi penyebarannya di Indonesia, saat ini COVID-19 sudah menjangkiti seluruh wilayah provinsi yang tersebar di 498 kabupaten/kota. Hal ini dapat dilihat dari data kasus harian yang masih terus meningkat dan belum ada tandatanda penurunan kasus dengan grafik yang melandai
COVID-19 telah berdampak terhadap aspek Kesehatan, sosial dan ekonomi, serta terganggunya pelayanan di berbagai bidang. Kondisi ini cenderung akan berlanjut sejalan dengan masih banyaknya pihak yang mengabaikan protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan dan belum membudayanya perilaku pencegahan COVID-19 di masyarakat, Persepsi masyarakat terhadap bahaya COVID-19 umumnya cenderung merasa takut dan khawatir terhadap virus corona, namun demikian masih ada sekitar 17% masyarakat Indonesia yang tidak yakin terhadap keberadaan COVID-19 (BPS, 2020)
Masyarakat kini kerap bertanya-tanya kapankah pandemi ini akan berakhir.
Perjuangan kita menyelamatkan bangsa dari belenggu COVID-19 masih panjang dan membutuhkan kerja keras. Ikhtiar yang harus dilakukan adalah berusaha untuk melindungi diri, keluarga, dan orang lain di sekitar kita dengan, menerapkan protokol kesehatan. Transmisi atau penularan di masa adaptasi kebiasaan baru akan terus terjadi selama masyarakat tidak mau menerapkan perilaku pencegahan COVID-19
Oleh karena itu, mengajak masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan pola hidup sehat menjadi sangat penting. Masyarakat harus membiasakan dengan selalu memakai masker utamanya bila keluar rumah, selalu menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan sesering mungkin. Tiga hal ini, menjadi hal yang fundamental untuk dilakukan dalam perilaku kita sehari-hari, agar terhindar dari paparan COVID-19
Disamping itu, kita harus tetap menjaga imunitas tubuh, agar tetap baik dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi gizi seimbang, istirahat yang cukup, tidak merokok, dan mengendalikan penyakit penyerta. Protokol kesehatan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dimana saja dan setiap saat. Pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), pemerintah dan lembaga dari berbagai kalangan di pusat dan daerah telah mengkomunikasikan kebijakan tentang protokol kesehatan untuk dipatuhi masyarakat di semua tatanan. Pentingnya menyebarluaskan protokol kesehatan agar individu dan masyarakat dapat terhindar dari penularan virus corona. Pola hidup di masa AKB mendorong adanya perubahan kebiasaan masyarakat dari kebiasaan lama menuju kebiasaan baru yang lebih sehat, sehingga masyarakat dapat tetap beraktivitas secara produktif dan aman dari ancaman COVID-19.
Pandemi ini telah dirasakan pengaruhya oleh seluruh sektor yang terdampak, Pembatasan mobilitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Menghindari kehilangan hari produktif masyarakat, sejumlah hal telah dilakukan mulai dari pembuatan regulasi, edukasi, sosialisasi, mitigasi, surveilans, penanganan pasien, penyediaan alat perlindungan diri, pengobatan, peningkatan sumberdaya kesehatan dan secara luas melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan komunitas masyarakat perlu terus dilakukan dan ditingkatkan. Cepat atau lambatnya penurunan angka penularan virus corona ditentukan oleh kemauan masyarakat untuk patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan yang ditandai oleh sikap dan perilaku sehat seseorang dalam melakukan aktivitasnya.
Momentum peringatan HKN ke 56 diharapkan dapat membangun semangat dan tekad untuk terus berjuang bersama menyelamatkan bangsa. pada peringatan HKN kali ini, Direktur dan segenap civitas hospitalia RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri mengajak masyarakat untuk belajar dan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri yang diwujudkan dengan berperilaku sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.
Tujuan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56 sebagai momentum untuk menyatukan tekad dalam mewujudkan Indonesia semakin sehat dan semangat memperjuangkan ketahanan kesehatan Indonesia. Sebagai pengingat publik, harus selalu bersama-sama menjaga kesehatan diri, keluarga dan masyarakat agar terhindar dari COVID-19, sehingga derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud dengan dukungan seluruh komponen bangsa. Masyarakat semakin mengerti arti penting perilaku dan lingkungan sehat serta mau melakukan gerakan hidup sehat di tatanan keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas lainnya.
Selamat Hari Kesehatan Nasional ke 56, satukan tekad menuju Indonesia Sehat.
(humasrssms)